Meski banyak Demo, Jogja Tetap Aman

Kebijakan pemerintah Indonesia untuk menaikkan Harga Bahan bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012 mulai mendapat reaksi dari masyarakat. Kawasan Malioboro, Jogjakarta juga tidak luput dari kawasan demo karena banyak kantor pemerintahan di daerah ini. Berbagai elemen masyarakat dan gerakan mahasiswa selalu meramaikan kawasan Malioboro , khususnya di depan Kantor DPRD di Jalan Malioboro.

Seperti yang terjadi kemarin, beberapa eleman mahasiswa memulai aksinya. Berbagai orasi penyataan menentang kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Namun sepanjang pantauan kami, aksi mereka masih dalam batas normal. Tidak terjadi perbuatan yang anarkis. Polisi juga siap berjaga=jaga di beberapa titik Malioboro untuk mengamankan situasi.



Para pedagang kaki lima (PKL) yang berhasil ditemui mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan aksi demo yang dilancarkan para mahasiswa.

"Kalau para mahasiswa berteriak menentang pemerintah masih wajar. Karena mahasiswa juga agen perubahan," ungkap Andre - pedagang Kakilima di depan DPRD Malioboro hari ini. Menurut pria asal Solo, meski beberapa hari ini Malioboro banyak demo, toh jual beli dan wisatawan yang datang di Malioboro masih ramai.

"Para wisatawan tidak terpengaruh dengan demo. Mereka malah banyak yang menonton, termasuk wisatawan asing yang tengah berwisata di Malioboro," tambah Andre yang sudah sepuluh tahun berjualan Batik dan kerajinan khas Jogja tersebut.

Yang jelas, demo boleh - boleh saja. Asal tidak anarkhis dan merugikan banyak orang. Dan yang paling penting lagi aktifitas pariwisata Jogjakarta harus am`n dan nyaman.